Tawangmangu

Tawangmangu Destinasi Herbal Tourism Indonesia

19 / 10 / 2022 Kategori: ,

Guna membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pengembangan wisata kesehatan, yaitu wellness tourism dan herbal tourism di Indonesia.

Wisata kesehatan sendiri adalah kegiatan wisata yang mengedepankan peningkatan kesehatan, kebugaran fisik, sekaligus pemulihan kesehatan spiritual dan mental wisatawan.

Mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia tentu menjadi langkah yang tepat karena memiliki pasar yang besar. Mengingat setiap tahunnya masyarakat Indonesia menghabiskan sekitar 11 miliar dolar AS untuk berwisata kesehatan di luar negeri.

Dalam hal herbal tourism contohnya. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan konsep herbal tourism. Mengingat, Indonesia dikenal memiliki sekitar 7.000 tanaman herbal dan rempah yang kerap digunakan untuk menjaga kesehatan, kebugaran, dan penyembuhan.

Misalnya, tradisi mengolah tanaman herbal menjadi ramuan jamu yang berkhasiat untuk kebugaran dan pengobatan yang ada dari zaman dahulu hingga sekarang. Kemudian, olahan herbal yang juga kerap digunakan dalam perawatan tubuh dan kecantikan.

Tawangmangu Sebagai Destinasi Herbal Tourism

Sebenarnya, saat ini sudah ada beberapa destinasi wisata yang difokuskan sebagai wellness tourism dan herbal tourism, seperti Bali, Yogyakarta, dan Tawangmangu di Solo. Hal ini disebabkan karena ketiga destinasi wisata tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing, sehingga sangat potensial dalam mengembangkan wisata kesehatan.

Dipilihnya Tawangmangu sebagai destinasi herbal tourism juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Tawangmangu sudah terdapat pusat kesehatan herbal milik Kementerian Kesehatan, yang berpotensi mendorong perkembangan herbal tourism di Indonesia.

Terlebih lagi, pengobatan tradisional menggunakan bahan-bahan herbal di Tawangmangu telah teruji secara ilmiah. Sebab, di Tawangmangu memiliki program saintifikasi jamu, dan setiap herbal diuji keamanan, mutu, serta khasiatnya sampai layak untuk dikonsumsi.

Sehingga, sangat memungkinkan jika nantinya jamu, sebagai salah satu minuman tradisional khas Indonesia, dapat menjadi daya tarik wisata kesehatan di Tawangmangu. Ditambah lagi, Tawangmangu memiliki banyak produksi minuman berbahan herbal yang sangat berpotensi sebagai destinasi herbal tourism di Indonesia.

Olahan Jamu Asli Tawangmangu

Setidaknya, ada sekitar 800 jenis tanaman herbal yang dibudidayakan di Tawangmangu. Seluruh koleksi tanaman obat di Tawangmangu berkhasiat untuk mencegah sekaligus mengobati berbagai penyakit.

Contohnya tanaman obat sambiloto yang dapat mencegah diabetes, pace yang mengandung antioksidan tinggi, tempuyung untuk melancarkan air seni, dan daun handeuleum untuk mengatasi wasir. Obat herbal lainnya seperti kunyit yang bisa mengobati maag, seledri untuk mengatasi hipertensi, hingga daun jambu biji untuk mengatasi diare telah diuji klinis di Tawangmangu.

Selain mengenal jamu-jamuan, Tawangmangu juga mengembangkan potensi aroma terapi, meditasi, makanan sehat, hingga jelajah alam. Menariknya lagi, wisatawan juga akan diberikan informasi tentang sejarah jamu dan tradisi herbal Jawa sebagai satu paket wisata.

Bahkan, wisatawan yang berkunjung ke Tawangmangu juga bisa mengunjungi Rumah Riset Jamu Hortus Medicus – B2P2TOOT. Rumah Riset Jamu merupakan klinik saintifikasi, laboratorium, griya jamu, museum, ruang sinema, perpustakaan, serta rumah kaca adaptasi dan pelestarian tanaman obat.

Sehingga, dengan adanya pengembangan herbal tourism di Tawangmangu, diharapkan dapat menjadi perpaduan antara pengobatan, nilai ekonomis, wisata, hingga edukasi yang dapat mengenalkan ramuan herbal asli Indonesia ke kancah internasional.

Destinasi Wisata Menarik di Tawangmangu

Selain wisata jamu, ada berbagai destinasi wisata menarik di Tawangmangu yang wajib dikunjungi, salah satunya adalah Air Terjun Grojogan Sewu. Sangat menawan, pasalnya aliran air di Air Terjun Grojogan Sewu selalu deras, bahkan di musim kemarau.

Uniknya, untuk mencapai air terjun setinggi 80 meter ini kita harus melewati 1.250 anak tangga. Namun jangan khawatir, karena pemandangan hutan hijau yang asri dan udara sejuk membuat kita lupa akan lelah melewati ribuan anak tangga.

Selain air terjun, Tawangmangu juga punya Bukit Mongkrang. Berada di selatan Gunung Lawu, Bukit Mongkrang sangat cocok untuk wisatawan yang ingin melupakan penat sambil menikmati hamparan ilalang yang indah sambil ditemani udara yang sejuk.

Destinasi wisata di Tawangmangu yang tak kalah menarik adalah Rumah Atsiri Indonesia. Tempat wisata yang berlokasi di Jalan Watusambang, Plumbon, Tawangmangu ini sebenarnya merupakan hasil restorasi dari pabrik Citronella Indonesia Bulgaria.

Berbeda dengan kedua tempat wisata sebelumnya, Rumah Atsiri Indonesia dipenuhi dengan berbagai jenis bunga yang cantik warna-warni. Selain menikmati bunga, wisatawan dapat mengunjungi museum essential oil untuk mengenali sejarah minyak atsiri.

Jangan langsung pulang, karena kita juga bisa menikmati berbagai makanan khas dari minyak atsiri, belanja oleh-oleh di toko aromatik, hingga melihat langsung berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri. (sumber: kemenparekaf.go.id)