
Masih Banyak Yang Tidak Rasional
15 / 09 / 2021 Kategori: Berita LainnyaJakarta, BK – Penduduk negeri ini masih banyak yang berpikir tidak rasional. Terbukti masih terus adanya kasus-kasus yang tidak masuk akal bahkan sampai menyebabkan hilangnya nyawa para pelaku yang terlibat. Bukan sekali ini saja kasus penggandaaan uang muncul dan meresahkan masyarakat.
Dengan googling di internet maka akan muncul banyak berita kasus penggandaan uang. Mengapa hal seperti ini terjadi dan apa yang salah dengan negeri ini. Kasus terbaru yang justru menewaskan Abah Fatoni (62) warga Kampung Jawa Ringin Kab Tangerang, Banten yang tewas di tangan kliennya. Dikabarkan bahwa Fatoni dapat menggandakan uang (W) dari Rp. 8,2 jt menjadi Rp. 5 miliar dan uang (TYP) dari Rp. 60 jt menjadi Rp. 20 miliar.
Karena tidak ada hasil dan bahkan uangnya tidak kembali maka kedua klien tersebut sangat kesal dan menghabisi nyawa sang pengganda uang.
Dari kejadian-kejadian kasus penggandaan uang seperti ini dapat dilihat bahwa masih banyak penduduk negeri ini yang berpikir tidak rasional. Cara berpikir irrasional seperti ini tidak hanya ditemui pada masyarakat yang berpendidikan rendah. Bahkan kasus sejenis pernah melibatkan seseorang yang bergelar Doktor.
Secara umum dapat dikatakan bahwa hal seperti ini terjadi karena masyarakat ingin mendapatkan kekayaan secara mudah atau instan tanpa proses perjuangan yang sulit sebagaimana seharusnya. Adanya iming-iming mendapatkan uang dengan cara mudah digandakan telah menutup logika berpikir para korbannya. Kalaulah para korban penipuan penggandaan uang tersebut berpikir lebih tenang dan melihat keadaan orang yang menawarkan itu justru tidak sejahtera karena tidak punya uang, tentu dia tidak akan mau tertipu.
Tetapi keserakahan telah menutupi logika berpikirnya sehingga terjebak dan tertipu. Dengan budaya masyarakat kita yang sebagian masih kental dengan kepercayaan magis seperti ini,sangat ditakutkan apabila mereka-mereka yang duduk pada level pengambil kebijakan membuat kebijakan berdasarkan hal-hal diluar logika seperti ini. Jika ini terjadi maka negara kita akan semakin lambat mencapai kemajuan. (Tim)