Gubernur-Sulawesi-Tengah-Rusdy-Mastura-menjelaskan-bahwa-Pancasila-merupakan-alat-pemersatu-bangsa

Gubernur Sulteng Jelaskan Pancasila sebagai Alat Pemersatu Bangsa

30 / 09 / 2021 Kategori:

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menjelaskan, bahwa Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Gubernur mengaku, masa kecilnya memiliki kenanganan dengan ajaran Pancasila. Saat tengah berkelahi, ia dan temannya akan berhenti, bila ada yang menyebut Pancasila.

“Sewaktu anak-anak, kalau kami berkelahi dan menyebut Pancasila, kami berhenti untuk berkelahi, Pancasila merupakan alat pemersatu,” ujar Rusdy, saat menjadi pemateri pada sarasehan bertajuk “Perayaan Nilai ke-Indonesiaan dari Bumi Tadulako”, Senin (27/9/2021).

Lebih lanjut, Gubernur menuturkan, Pancasila berasal dari nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Nilai-nilai tersebut, kemudian digali oleh Soekarno sebagai bagian dari pendiri bangsa. Kendati, kata Rusdy, Presiden Indonesia pertama itu tidak mengakui, bahwa dirinya sebagai penggagas Pancasila.

Gubernur menjelaskan, konsep bernegara dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ditawar lagi. Termasuk realitas keberagaman yang merupakan hasil kesepatakan bersama. Hal ini sebagaimana isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante, dan kembali berlakunya UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia yang dijiwai dengan Piagam Jakarta.

Selain Rusdy, dalam kegiatan tersebut hadir pula mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno yang juga bertindak sebagai pemateri. Senada dengan Rusdy, Try mengatakan, Soekarno merupakan penggagas sekaligus perumus Pancasila dan pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan itu, kata dia, didapat bukan berasal dari hadiah atau pemberian cuma-cuma. Namun ia lahir melalui pengorbanan para pejuang bangsa.

Try menjelaskan, Pancasila merupakan dasar negara, ideologi bangsa, alat pemersatu bangsa, dan pandangan hidup bangsa. Untuk itu, Try meminta agar nilai-nilai Pancasila dapat dihayati dan diamalkan. Dirinya juga berharap, agar sejarah terkait lahirnya Pancasila tidak dipahami secara terpotong-potong. Terakhir, Try mengapresiasi masyarakat Kota Palu yang dinilai sangat menghargai perbedaan dan menjaga kebersamaan. “Saya sering datang ke Palu dan sangat terkesan dengan makanan khas Palu dan keramahan masyarakat Palu,” ucapnya. (Sumber: Berita Daerah Kemendagri)